Selasa, 26 Juni 2018

Sebaran Virus MR ditemukan di tiga Kabupaten di NTT, masyarakat diimbau vaksin


Pemerintah gencar menggalakkan imunisasi Virus Measles dan Rubella (MR) tahun 2017 lalu. Namun data Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur mencatat sejak Maret hingga Mei 2018, tiga kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur malah terjangkit Virus MR.

"Saat ini virus MR sudah ada di tiga kabupaten, dan ini dari hasil survei yang kami lakukan saat sosialisasi di tiga kabupaten itu," kata Staf Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit bagian Survei Dinas Kesehatan Provinsi NTT, Acep Effendi di Kupang. Demikian dikutip dari Selasa, (26/6).

Ia menyebut, ada tiga kabupaten yang sudah terkena Virus MR seperti Kabupaten Manggarai Barat, Kabupaten Ende, serta Kabupaten Sikka. Acep mengatakan, sebenarnya virus ditemukan setelah ada kiriman 10 sampel untuk survei virus campak di tiga kabupaten itu. Namun saat dilakukan pemeriksaan lab, ternyata virus yang ditemukan adalah Virus MR.

"Pada bulan Maret kami dapat kiriman sampel dari Manggarai Barat, saat kami menggelar survei campak, namun hasilnya ternyata virus MR, demikian pun saat survei di Ende dan Sikka hasilnya sama," tuturnya.

Temuan tersebut sangat mengejutkan dinas kesehatan provinsi. Karena sebelum dilakukan survei virus itu ternyata sudah ada duluan.

Untuk Kabupaten Sikka disebutkan jumlahnya lanjutnya cukup banyak, karena dua kali pengiriman sampel, semuanya adalah virus MR. Sementara untuk dua kabupaten lainnya dua kali pengiriman hanya satu kali terdekat ekspo virus tersebut.

Untuk mencegah penyebarannya agar tidak merambat ke masyarakat lain di tiga kabupaten itu, pemerintah provinsi khususnya dinas kesehatan bekerja sama dengan dinas kesehatan setempat gencar melakukan sosialisasi bahaya virus MR.

Tak hanya itu masyarakat juga diminta peduli untuk mendatangi puskesmas guna melakukan vaksin, bukan hanya untuk MR tapi juga untuk campak dan imunisasi lainnya.

Baginya kampanye imunisasi MR yang akan digelar pada Agustus hingga September mendatang diharapkan mampu menekan angka menyebarnya virus MR. Sekadar diketahui, virus MR sendiri juga sudah sempat menyebar di Kabupaten Flores Timur pada tahun 2016, saat dilakukan survei oleh dinas kesehatan provinsi.

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.