BERITA INDOLAH

Berita International | Berita Nasional | Berita Bola | Viral | Tips trik | Life Style |

BERITA INDOLAH

TIPS TRIKS

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 30 Juni 2018

TKI Jember Tewas di Malaysia, Keluar Cairan Mirip Lumpur dari Hidung, Kekhawatiran Keluarga Terbukti


Bupati Jember dr Faida MMR dibuat geregetan karena tidak kunjung kelarnya proses pemulangan jenazah Amintyas Wahyuni (30) TKI ilegal asal Dusun Sumuran Desa Klompangan Ajung Jember.

Bupati Faida akhirnya berinisiatif sendiri untuk pulangkan jenazah Amintyas ke Kuala Lumpur Malaysia ke tanah air pada Senin malam (11/6/2018).

"Alhamdulilah, siang ini saya sudah sampai di RS Kuala Lumpur Malaysia. Pembayaran kekurangan biaya rumah sakit yang terkena musibah atas nama Amintyas Wahyudi (30), warga Dusun Sumuran, Desa Klompangan, Kecamatan Ajung sudah dilakukan," terang Faida ketika dikonfirmasi, Selasa (12/6/2018).


Amintyas selama perawatan di rumah sakit menelan biaya 15 ribu RM (Ringgit Malaysia), kemudia turun menjadi 7000 RM. Donatur dari Kemenaker mengucurkan dana sebesar 1500 RM dan sisanya dipenuhi oleh pihak Pemerintah Kabupaten Jember sebesar 5500 RM.

"Biaya rumah sakit yang harus di keluarkan 15.000 RM (Ringgit Malaysia) dan turun menjadi 7000 RM, kemudian dapat bantuan dari donatur Kemenaker sebesar 1.500 RM dan sisanya dicover Pemkab Jember sebesar 5.500 M," tambah Faida.

Diketahui bahwa Jenazah Amintyas sudah tertahan di rumah sakit 14 hari lebih, pihak keluarga tidak bisa membayar biaya pengobatan sebesar itu.

"Setelah proses pelunasan pembayaran ini,kita akan urus pemulangan jenasah ke Jember. Insya Allah malam ini kembali ke tanah air," tandasnya.

Bupati berpesan agar kejadian ini tidak terulang, dan sebaiknya mendaftarkan diri ke Disnakertrans bilamana akan bekerja ke luar negeri.

“Ambil hikmahnya dari kejadian ini, dan kami menghimbau kepada warga Jember yang menjadi TKI untuk segera mendaftarkan diri ke Disnakertrans hal ini agar bisa dicatat dan terurus segala kelengkapannya, karena musibah datang tidak ada yang bisa menolak,” pungkas Bupati.

Sebagai informasi, Amintyas Wahyudi adalah warga Dusun Sumuran, Desa Klompangan, Kecamatan Ajung Jember yang tewas setelah dikabarkan mengidap serangan virus.

Setelah mengalami proses yang cukup rumit untuk pemulangan ke tanah air.

Akhirnya jenazah Amintyas Wahyudi TKI yang meninggal karena sakit di Malaysia, tiba di rumah duka di daerah Gang Vanili Talangsari Kecamatan Kaliwates, Selasa (13/6/2018) saat jelang buka puasa.

Tangis duka seketika membara saat setelah sirine ambulan pengangkut jenazah Amintyas tiba.

Tangis semakin haru oleh sanak keluarga, sahabat, tetangga dan handai taulan almarhum, ketika peti jenazah diusung ke dalam rumah duka yang sore itu penuh dengan

Istri almarhum dan kedua anaknya, serta sang ibu juga nampak tak kuasa menahan kesedihan kepergian almarhum, dengan memeluk peti jenazah.

“Alhamdulillah, berkat perjuangan dan doa. Ya Allah, saya terimakasih anak saya ada yang menolong. Terimakasih, semoga kebaikan dibalas oleh Allah,” ucap Misti, ibu kandung almarhum Amintyas.

Misti mengaku, dari dalam lubuk hati yang paling dalam sebenarnya tidak rela anak pertamanya itu merantau ke Malaysia sejak berangkat sekitar 4 bulan lalu.

“Saya itu jujur dari lubuk hari paling dalam sebenarnya tidak rela dia ke Malaysia, karena di sini sudah ada pekerjaan tinggal duduk dan menunggu pembeli. Bulan lalu sempat video call, dia baik-baik saja, namun kemudian temannya mengabari kalau anak saya kritis dan harus dirawat di rumah sakit,” tuturnya.

Almarhmum di Malaysia bekerja sebagai petugas kebersihan di sebuah kantor perusahaan.

Kemudian oleh keluarga di rumah Jember diberikan doa sambil video call dan dikirim doa agar sehat bersama seorang kyai.

“Saat itu video call dan dikirim doa, dia disana sempat muntah seperti berupa lumpur, habis itu linglung. Beberapa hari lagi juga keluar seperti lumpur lewat hidungnya, padahal saat diperiksa dokter di rumah sakit tidak apa-apa, jantungnya sehat,” ujarnya.

Sepekan almarhum dirawat di rumah sakit Kuala Lumpur Malaysia kondisi kesehatan makin memburuk dan kritis.

Setelah Amintyas menghembuskan nafas terakhir.

Sehingga, kini semua kekhawatiran Amintyas pun terbukti

“Tanggal 27 Mei tidak ada umurnya, kami bersedih dan bingung harus bagaimana agar jenazah bisa sampai Jember,” ujarnya.

Selama bekerja di Malaysia, almarhum merupakan seorang ayah yang baik dan mengirim nafkah tiap bulan. Bahkan hutang untuk berangkat ke Malaysia juga sudah terlunasi. Jenazah Amintyas sebelumnya dalam pemulangan ke Jember dibantu langsung oleh Bupati Faida serta sejumlah pihak.

“Kami meminta camat dan kepala desa untuk mendata warga jember yang menjadi TKI yang terdaftar maupun yang belum terdaftar, khusus yang belum terdaftar untuk diproses menjadi TKI yang terdaftar sehingga dapat menerima haknya bila ada musibah,” terang Bupati Faida.

Khawatir Putranya Suka Sesama Jenis, Suami Istri Lakukan Hal Tak Terduga


Sepasang suami istri terbukti bersalah oleh Reading Crown Court atas kejahatan yang mereka lakukan 19 tahun silam terhadap putranya.

Keduanya mencoba memberikan terapi terhadap putranya yang saat itu mereka anggap memiliki kecenderungan menjadi seorang gay.


Tapi cara tersebut menurut hakim keliru, karena orangtuanya mengajak si anak untuk berhubungan badan dengan ibunya.

Sementara sang ayah mengaku kepada polisi bahwa tindakan tersebut bagian dari pendidikan seksual terhadap sang putra.

Sepasang suami istri itu berdalih merasa khawatir soal kemungkinan putranya menjadi penyuka sesama jenis seperti dilansir Mirror.

Karena kejahatannya tersebut pasangan asal Barnetby di Lincolnshire Utara itu harus menjalani hukuman penjara 15 tahun.

Sebenarnya, sang anak telah memberitahu polisi apa yang dialaminya pada pada 1998, tapi sang ayah mampu mengelabui detektif.

Bertahun-tahun kemudian, korban yang kini berusia 30-an kembali menceritakan masa lalunya kepada polisi dan kali ini mereka serius menanggapinya.

Akhirnya polisi mengenakan tuduhan kepada ayah dan ibu tirinya telah melakukan serangkaian pelanggaran seksual.

Di pengadilan jaksa Ruby Silva menjelaskan bagaimana pasangan ini memperlakukan anaknya itu.

Jaksa menyebut mereka melakukan pelecehan seksual terhadap anak mereka ketika berusia 11 tahun.

Hasil interogasi polisi terhadap sang ayah jaksa Silva bacakan.

Terungkap, semua itu dilakukan sang ayah karena dibayangi ketakutan yang tak masuk akal jika anaknya bakal menjadi homo.

Pengadilan akhirnya memutuskan sang ayah yang kini berusia 60 tahun bersalah atas tuduhan tindakan tidak senonoh terhadap anaknya.

Apalagi, si pria mempersilakan istrinya untuk menggauli putranya.

Jaksa mengadu kepada hakim Maria Lamb bahwa pasangan ini selama medio 1990-an akan memaksa anaknya untuk menonton mereka berhubungan seks.

Penasihat hukum Timothy Shorter, mewakili ayah anak tersebut, mengatakan kliennya mengakui kekejamannya.

Sementara itu Shaun Smith, pengacara untuk ibu tiri, membantah kliennya telah melakukan tindakan tidak senonoh terhadap si bocah selama bertahun-tahun.

Hakim Lamb tidak percaya pembelaan Shaun Smith dan menegaskan apa yang dilakukan kliennya dan suaminya telah merusak kehidupan sang putra.

“Anak ini telah diabaikan oleh ibunya dan sangat rentan," ujar hakim tersebut.

“Anda berdua berpendapat seluruh proses persidangan ini sangat membebani Anda. Ini akan memberi Anda benar-benar tidak ada mitigasi. Ini adalah kesadaran Anda tentang benar dan salah.

"Kerusakan yang telah kalian lakukan tidak bisa diterima," tambah hakim itu.

Hakim Lamb juga mengutuk keras tindakan sang ibu tiri.

“Untuk kepuasan seksual pribadi Anda sendiri, Anda melakukan tindakan seksual pada seorang anak lelaki yang menganggap Anda sebagai ibunya. Ini adalah salahmu," tambah hakim Lamb.

Hakim menghukum ibu tiri sembilan tahun penjara dan ayahnya enam tahun penjara.

Kisah Mengharukan, Gadis Ini Rela Sumbangkan Kepala dan Anggota Tubuh untuk Penelitian Medis


Kisah mengharukan datang dari Lou Tao (29), seorang mahasiswi pascasarjana di Peking University, China.

Ia menyadari bahwa kepalanya bisa menjadi bantuan besar bagi para ahli untuk menemukan obat.

Karena itu, ia mewasiatkan untuk menyumbang kepala dan tubuhnya bagi sains.


Saat itu Lou Tao bercerita, ia tengah sekarat.

Dokter mengatakan pada dirinya bahwa ia menderita penyakit kelemahan yang disebut Amytrophical lateral sclerosis (ALS) atau dikenal sebagai penyakit saraf motorik (motor neurone disease).

Obat untuk ALS belum ditemukan. Meskipun demikian, perawatan yang tepat dapat membantu mengontrol penyakit, mencegah komplikasi yang tidak perlu, dan membuat hidup dengan penyakit ini lebih mudah.

Mengetahui tidak ada obat untuk penyakitnya, Lou sadar dirinya sekarat.

Namun, daripada memikirkan tubuhnya sendiri, ia belajar apa yang dapat ia lakukan setelah meninggal.

Lou tahu betapa beratnya bila menderita ALS dan betapa menyakitkan hati di akhirnya. Dihadapi masalah ini, ia pun memutuskan untuk menyumbangkan seluruh organ tubuh yang diperlukan, termasuk kepalanya, bagi ilmu pengetahuan (sains).

Dengan demikian, para ahli dapat menganalisanya. Harapannya, hal itu dapat mengembangkan sebuah obat bagi penyakit ALS dari penelitian tersebut.

Lou bercerita, ia mengetahui kalau ia menderita ALS pada Oktober 2015. Suatu hari ia tidak bisa menggerakkan kakinya dan merasa fisiknya melemah sejak Agustus 2015.

Ia pun menjalani beberapa tes kesehatan dan akhirnya didiagnosa dengan penyakit ALS pada akhir Januari 2016. Itu sebabnya ia menuliskan dalam surat wasiatnya untuk menyumbangkan seluruh tubuhnya untuk sains.

“Setelah aku meninggal, aku ingin menyerahkan kepalaku bagi penelitian kedokteran dan berharap penyakit saraf motorik dapat disembuhkan segera sehingga penderita penyakit ini lainnya dapat sembuh dari sakit. Tolong lakukan kata-kataku ini: sumbangkan seluruh organ tubuhku untuk pasien yang membutuhkan, selama hal itu dapat membantu menyelamatkan hidup mereka,” tulis Lou Tao dalam surat wasiatnya.

Dilansir dari situs AsianOne, dikatakan juga bahwa ia ingin abunya disebar di Sungai Yantgze.

Ia ingin dibiarkan untuk pergi dengan tenang, tanpa suatu jejak, hanya seakan ia tidak pernah ada di dunia ini.

Dalam salah satu kalimat yang dia tulis di surat wasiatnya dikatakan, ”Arti kehidupan tidak dibatasi oleh betapa lama atau pendeknya seseorang hidup, lebih baik kehidupan diukur dengan kualitas hidup seseorang.”

Inilah Sindikat Jambret Terbesar di Jakarta, Tenda Oranye, Satu Korbannya Adalah Dirjen PUPR


Inilah sindikat jambret terbesar di Jakarta. Namanya Tenda Oranye, yang bermarkas di Teluk Gong, Jakarta Utara.

Keberadaan sindikat ini terungkap saat polisi mengejar pelaku penjambretan terhadap Dirjen Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Syarief Burhanudin yang terjadi di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, pada Minggu (24/6/2018) lalu.

Pelakunya adalah anggota sindikat Tenda Orange bernama Frangky (F) dan Agustina (A)


Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Hengki Haryadi mengatakan, ada dua pelaku dalam kasus tersebut adalah A dan F.

A ditangkap di rumahnya di kawasan Teluk Gong pada Jumat (29/6/2018). Adapun F tewas ditembak polisi karena melawan saat hendak ditangkap.

Kepada polisi, A mengaku peristiwa Minggu lalu merupakan penjambretan pertama yang pernah dilakukan. Sementara, Hengki menyebut F seorang residivis yang sudah empat kali bolak-balik masuk penjara.

“Tersangka inisial F adalah residivis kasus curas (pencurian dan kekerasan) dan curanmor (pencurian kendaraan bermotor),” kata Hengki dalam konferensi pers di Mapolres Metro Jakarta Barat, Jumat (29/6/2018) siang.

Hengki menuturkan, pada hari kejadian A dan F telah berkeliling kawasan Kota Tua dan Glodok sejak pukul 7.30 WIB guna mencari mangsanya.

Mereka bertemu dengan Syarief yang tengah bersepeda sendiri dan menjambretnya pada pukul 08.00 WIB.

Kepada polisi, A mengatakan F menyuruhnya menjambret Syarief karena melihat iPhone yang tersimpan di kantung belakang celana Syarief.

F yang menjambret handphone itu rupanya mendapat perlawanan dari Syarief. Namun, perlawanan yang diberikan Syarief justru membuatnya terjatuh dan mengalami luka serius.

"Korban menarik jaket saya terus ban depannya kena standar motor bang, jatoh bang. Kasian bang cuma mau gimana yang bawa motor bukan saya," kata A di depan wartawan.

Sindikat

Hengki menuturkan, penangkapan terhadap A membuka tabir mengenai adanya sindikat penjambret yang disebut bernama Tenda Oranye.

Nama sindikat jambret ini diambil dari nama tempat billiar, di mana anggotanya berkumpul dan jadi semacam markas. 

A dan F pun tercatat sebagai anggota dari sindikat yang disebut bermarkas di kawasan Teluk Gong itu.

Seperti F, anggota yang tergabung dalam sindikat Tenda Oranye umumnya berstatus sebagai residivis.

Adapun modus yang digunakan oleh sindikat itu adalah menjambret korban dengan mengendarai satu unit sepeda motor atau lebih.

“Misalnya modus empat motor, korbannya naik bajaj, memepet dari kanan kiri dan belakang bayang-bayangi agar kalau ada yang mengejar, terhalau. Makanya modusnya pepet rampas," kata Hengki.

Hengki mengatakan, setiap kelompok penjambret yang tergabung dalam sindikat Tenda Oranye dapat melakukan aksi penjambretan hingga lima kali sehari.

Setelah melakukan aksinya di berbagai wilayah di sekitar Jakarta, mereka biasanya akan berkumpul di markasnya guna menyerahkan hasil jambretannya,

Selain A, Hengki menyebut polisi sudah berhasil meringkus lima kelompok penjambret lainnya yang tergabung dalam Tenda Oranye.

Ia juga mengklaim bahwa polisi telah mengantongi identitas pemimpin sindikat tersebut.

"Big bosnya inisial N, residivis juga. Rumahnya banyak betul, makanya kita cari," kata Hengki.

Jumat, 29 Juni 2018

Detik-detik Istrada Dikeroyok Massa, Iptu Yoga: Dia Tidak Mengambil Apapun, Langsung Dibebaskan


Warga Jalan Alfalah 4, Kelurahan Glugur, Kecamatan Medan Timur, Kota Medan, memergoki seorang pria yang berperilaku mencurigakan.

Pria tersebut diduga ingin mencuri sebuah mobil milik Angga Prillo Girsang (29) yang saban harinya digunakan untuk taksi online.


Merasa curiga warga lantas menghampiri pria tersebut dan langsung melayangkan pukulan.

Warga sempat juga merekam aksi pria yang terakhir diketahui bernama Istrada Siregar (34) dan diunggah ke media sosial.

Berdasarkan penuturan Kanit Reskirm Polsek Medan Timur, Iptu Yoga Made, Istrada dipukuli oleh warga lantaran sudah masuk ke dalam mobil.

"Istrada pada saat itu memang sudah masuk ke dalam mobil, tapi dia belum mengambil apa-apa. Kemudian warga yang melihat pelaku menangkap, dan memukuli hingga babak belur," ucap Yoga

Setelah dihakimi massa, Istrada pun dibawa ke Mako Polsek Medan Timur untuk diintrogasi.

"Enggak ada diambil apapun. Lagi pula laporan pengaduan tidak ada. Pelaku akhirnya bebas karena dijamin oleh adik iparnya," pungkasnya.

Jenderal di Korea Utara Dihukum Mati dengan 90 Peluru Bersarang di Tubuhnya, Ini Penyebabnya


Hukuman mati ditimpakan atas seorang perwira Angkatan darat (AD) Korea Utara berpangkat Letnan Jenderal.

Seorang perwira AD Korea Utara (Korut) dengan pangkat Letnan Jenderal dijatuhi hukuman mati.

Penyebabnya sepele, Letnan Jenderal itu hanya memberi tambahan ransum makanan kepada prajuritnya.


Tapi pihak AD Korut menilai perbuatannya itu adalah penyalahgunaan wewenang serta melakukan tindakan pelanggaran anti-partai.

"Di sebuah ruang rapat di Pusat Kebudayaan 25 April di distrik Moranbong, sebuah sidang dihadiri Ketua Komite DepartemenB imbingan dan Organisasi Partai Pekerja Korea," kata seorang sumber di Pyongyang kepada NK Daily, pada Sabtu (22/6) seperti dikutip dari Kompas.com.
Dalam sidang itu diputuskan bahwa terdakwa dijatuhi hukuman mati yang akan disaksikan langsung oleh para pejabat tinggi Korut.

"Selanjutnya, sebuah eksekusi publik yang juga dihadiri para pejabat tinggi dilakukan di lapangan tembak Akademi Militer Kang

Kon di distrik Sunan, Pyongyang," tambah sumber tersebut.

Identitas Letnan Jenderal itu kemudian diungkapkan ke publik.

Ia adalah Letjen Hyon Ju Song yang sebelumnya menjabat sebagai direktur divisi Inspeksi Kementerian Angkatan Bersenjata

Korea Utara.

Hyon Ju Song lahir di Kanggye, provinsi Chagang pada 1962 dan bergabung dengan Unit 974 angkatan darat setelah lulus dari SMA Nammun.

Setelah menjalani pendidikan militer, Hyon ditugakan sebagai anggota komite sentral Partai Pekerja Korea Utara.

Disana ia ditunjuk sebagai komandan kompi pengamanan rumah persitirahatan O Jin U, mantan menteri angkatan bersenjata Kim Jong-il.

Sesudahnya, Hyon menyelesaikan pelatihan komandan batalion di Akademi Militer Taechon dan bertugas sebagai komandan departemen pelayanan garis belakang AD Korut.

Setelah naik pangkat sebagai kolonel, dia kemudian menjadi kepala unit inspeksi khususnya di bagian pasokan bahan bakar.

Eksekusi mati terhadap pria dengan karier militer yang cemerlang ini disebabkan tuduhan penyalahgunaan wewenang,

menguntungkan musuh, dan perbuatan anti-partai.

"Saat memeriksa pasokan bahan bakar di stasiun peluncuran satelit Sohae pada 10 April lalu, Hyon mengatakan kami tak perlu

lagi menderita dan mengencangkan ikat pinggang untuk membuat roket atau senjata nuklir," ujar sang sumber.

"Pernyataan ini dianggap sebagai penyalahgunaan wewenang dan sebuah pernyataan pengkhiatanan yang menentang kebijakan

Partai yang mengutamakan militer," tambah dia.

Sumber itu melanjutkan, Hyon kemudian memerintahkan untuk mengirim 1 ton bahan bakar, 580 kilogram beras, dan 750

kilogram jagung untuk para perwira yang bertugas di stasiun peluncuran satelit itu. 

"Tindakan ini dianggap sebagai pelanggaran terhadap 10 prinsip penegakan sistem satu ideologi partai," lanjut sang sumber.

Hyon kemudian ditahan karena dianggap gagal merahasiakan urusan partai, militer, dan institusi pemerintah.

Dia juga menunjukkan kemurahan hati dengan mengirimkan bahan makanan dan bahan bakar di luar jatah yang sudah

ditetapkan, dan salah memahami ideologi partai.

Saat menerima laporan akan perbuatan Hyon, Kim Jong Un murka.

"Mengidolakan seorang perwira korup di angkatan bersenjata merupakan racun bagi ideologi. Kita harus menyingkirkan racun

ideologi itu," kata para sumber itu menirukan ucapan Kim Jong Un.

Hyon kemudian diadili dan dibawa ke Akademi Militer Kang Kon.

Di sana riwayatnya berakhir ditembak mati dengan 90 peluru bersarang di tubuhnya.

Segera Tukarkan 4 Uang Kertas Ini, Sebab Ia idak Akan Berlaku Lagi di Tahun 2019


Coba periksa dompet Anda. Apakah Anda masih menyimpan uang-uang kertas di bawah ini?

Jika iya, maka segeralah belanjakan atau tukarkan. 

Sebab setelah tanggal 31 Desember 2018, uang tersebut tidak akan berlaku lagi.

Sebetulnya sejak tahun 2008, Bank Indonesia telah mengeluarkan peraturan tentang pencabutan dan penarikan 4 jenis uang yang gambarnya terlihat di atas, yaitu:

Uang kertas pecahan Rp100.000 tahun emisi 1999, Rp50.000 tahun emisi 1999, Rp20.000 tahun emisi 1998, dan Rp10.000 tahun emisi 1998.

Namun, pencabutan dan penarikan uang tersebut tidak dilakukan secara dadakan, melainkan secara bertahap, agar tidak merepotkan masyarakat.  

Nah, sejak keluar peraturan sampai akhir tahun 2013, uang tersebut bisa ditukarkan di bank-bank umum.

Setelah itu, sampai 31 Desember 2018 hanya bisa ditukarkan di Bank Indonesia.

Nilai tukarnya 1:1. Artinya tidak ada pemotongan.

Namun setelah tanggal 31 Desember 2018, uang itu menjadi kadaluarsa atau sudah tidak berlaku lagi.

Nah, jika Anda atau keluarga Anda masih menyimpan uang-uang tersebut, segeralah tukarkan di bank umum, ya!

Lolos Berkat Aturan 'Fair Play', Tapi Timnas Jepang Dikecam Netizen Terapkan Taktik Tak Sportif


Timnas Jepang akhirnya lolos ke babak 16 Besar Piala Dunia 2018.

Hasil ini diperoleh meski Tim Samurai Biru, kalah 0-1 dari Polandia.

Meski kalah, tapi Jepang toh tetap lolos.

Poin Jepang sama dengan Senegal.

Begitu pula selisih golnya.

Hasil head to head antara Jepang dan Senegal juga sama.

Tapi, berkat aturan FIFA yakni Fair Play Points, Jepang akhirnya dinyatakan yang lolos, bukan Senegal.

Jumlah kartu kuning yang diterima Jepang lebih sedikit dari Jepang.

Meski demikian, ada satu momen di laga Jepang vs Polandia, yang membuat jengkel netizen.

Momen itu adalah taktik Jepang memainkan bola di daerah pertahanan sendiri, meski dalam kondisi tertinggal 1 gol.

Para pemain Jepang memang terlihat mengulur waktu, agar tak kebobolan lebih banyak gol.

Ya, bila Polandia berhasil menambah gol, maka Jepang bisa saja kalah selisih gol dari Senegal.

Nah, momen itu rupanya ditangkap oleh netizen.

Banyak yang mengunggah video taktik mengulur waktu itu ke Twitter.

Tak sedikit yang mengungkapkan kekecewaan terhadap Jepang.

"Bicara soal fair play, Senegal tersingkir karena lebih banyak kartu kuning (6) dari pada Jepang (4). Kartu kuning adalah bagian dari laga.

Bagaimana soal memainkan bola untuk mengulur waktu? Ini bukan bagian pertandingan. Ini bukan sebuah tindakan fair play," tulis @AlaminAzahar94.

Video serupa juga diunggah oleh seorang wartawan sepakbola asal Afrika, David Kappel, yang di Twitter memakai akun @kapplinho : Senegal out karena aturan Fair Play, tapi Jepang melakukan hal seperti ini? Aturan harus diubah!

Meski demikian, ada juga netizen yang membalas dan mengatakan, apa yang dilakukan Jepang sah-sah saja.

Di antaranya, menyebut pemain Timnas Jepang justru cerdas dalam memanfaatkan peraturan FIFA agar bisa lolos.

Kamis, 28 Juni 2018

Diam-diam sudah punya pacar, Cut Meyriska berencana menikah tahun depan?


Cut Meyriska merupakan salah satu artis dengan sederet prestasi di usia mudanya. Masih 25 tahun, Cut Meyriska pun sudah menunjukkan kemampuan aktingnya ke layar lebar.

Namun ada satu hal yang dirasa kurang lengkap dari kehidupan Cut Meyriska . Selama ini bintang film Jaran Goyang itu nyaris tak pernah muncul dengan gandengannya. Namun siapa sangka jika Cut Meyriska yang selama ini dikira jomlo, ternyata sudah memiliki pacar. Hanya saja, Cut Meyriska mengaku sengaja menyembunyikannya dari media.

Pesinetron Berkah Cinta itu baru akan memamerkan pasangannya jika sudah halal. €Enggak dibawa (ke acara filmnya), diumpetin dulu. Nanti kalau sudah masuk cincin (menikah), baru deh dibawa,€ kata Cut Meyriska di kawasan Epicentrum, jakarta Selatan, Rabu (27/6/2018).

Sayangnya Cut Meyriska masih malu-malu mengungkap kisah asmaranya dengan kekasih. Ketika didesak mengenai rencana pernikahannya, wanita berdarah Aceh itu berharap dapat menikah pada 2019 mendatang.

"Dia selalu support dan beri semangat. Masukan cincinnya (menikah), insya Allah tahun depan," tandasnya.

Rencana pernikahan Cut Meyriska tentu mengejutkan. Semoga saja doa Cut Meyriska dan kekasih bisa terkabul. Kita tunggu yuk kabar baik dari Cut Meyriska.


Arema FC kedatangan penjaga gawang anyar asal Serbia


Persaingan di sektor penjaga gawang Arema FC bakal semakin ketat. Arema FC resmi kedatangan seorang penjaga gawang anyar pada Rabu (27/6).

Penjaga gawang anyar tersebut adalah Srdan Ostojic. Pemain berusia 35 tahun tersebut telah bergabung dalam pemusatan latihan Arema FC, di kompleks Kusuma Agro Wisata, Kota Batu, Rabu (26/06).

General Manager Arema FC, Ruddy Widodo menyebut kedatangan pemain bertinggi 193 cm ini merupakan permintaan tim pelatih. Menurutnya, salah satu cara memperkuat Arema adalah dengan memperkuat lini pertahanan, khususnya penjaga gawang.

Ruddy mengaku, kendati telah tiba di Malang, Oki -sapaan karib Ostojic- tak langsung dikontrak. Kiper berkewarganegaraan Serbia ini akan lebih dulu dilihat.

"Paling tidak, kami harus pastikan dulu kondisinya," ujar Ruddy.

Sementara itu, pelatih Arema FC, Milan Petrovic membeber alasan di balik keputusannya mendatangkan Oki. Ia menyebut hal ini merupakan buah evaluasi pada sejumlah laga sebelumnya.

"Kami perlu sosok kiper yang dipercaya rekan-rekannya," tutur Milan.

Lebih lanjut, Milan mengaku bahwa ia mendapat rekomendasi dari rekan-rekannya soal Oki. Karenanya, kompatriot Oki ini menambahkan, ia berani menjamin eks pemain FK Zemun ini bakal tepat bagi Arema.

"Saya mendapat rekomendasi dari sejumlah rekan. Saya yakin ia akan menjadi pilihan tepat," tandasnya. 

Tambah jatah makan pasukan, jenderal ini dieksekusi mati Kim Jong-un


Seorang perwira tentara berpangkat tinggi di Korea Utara dieksekusi karena memberi pasukannya tambahan jatah makan dan bahan bakar. Eksekusi itu dilakukan atas perintah pemimpin Korut, Kim Jong-un.

Letnan Jenderal Hyon Ju-song ditembak dengan 90 butir peluru oleh sembilan orang yang termasuk dalam regu eksekusi terpidana mati.

Menurut laporan media setempat, sebagaimana dikutip dari metro.co.uk, Kamis (28/6), Jenderal Hyon dieksekusi di pusat tembak Akademi Militer Kang Kon yang terletak di Distrik Sunan, Pyongyang.

Dia dijatuhi hukuman mati setelah dinyatakan bersalah atas tuduhan penyalahgunaan kekuasaan, mengambil keuntungan dari musuh, dan mengambil bagian dalam tindakan anti-pemerintah.

'Kejahatan' Jenderal Hyon terendus saat dia mendistribusikan pasokan tambahan kepada pasukannya di stasiun peluncuran satelit April lalu. Adapun pasokan tambahan yang dikirim antara lain, 1 ton bahan bakar, 580 kilogram beras, dan 750 kilogram jagung.

"Saat memeriksa pasokan minyak di Stasiun Peluncuran Satelit Sohae, Hyon menyatakan bahwa dia dan pasukannya tidak lagi harus menderita dan mengencangkan ikat pinggang saat membuat roket dan senjata nuklir," ungkap surat kabar tersebut.

"Ini dianggap sebagai tindakan anti-Pemerintah dan melanggar Sepuluh Prinsip untuk Pembentukan Sistem Ideologi Satu Pihak," tutup laporan tersebut.

Rabu, 27 Juni 2018

5 Anggota Lemdikmin Mabes Polri Dipukuli Pakai Helm Baja di Kepala, Begini Kronologinya


Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto membenarkan kasus dugaan penganiayaan ‎pada lima anggota serta PNS Lemdikmin Mabes Polri, Gedebage Kota Bandung oleh Kepala Pusdikmin Lemdiklat Polri berinisial EB.

"Yang di Pusdikmin Lemdiklat Polri Memang terjadi," kata Kapolda di Jalan Ir H Juanda Bandung, Selasa (26/6/2018).

Kasus itu ditangani Polda Jabar karena lokasi kejadian berada di wilayah Polda Jabar.

Meskipun, Pusdikmin Lemdiklat Polri berada di bawah kewenangan Mabes Polri.

"Kasusnya ditangani Ditreskrimum Polda Jabar. Pidananya diproses, Pasal 351 KUH Pidana tentang penganiayaan," kata Agung.

Menurutnya, penanganan kasus itu meliputi dua mekanisme. Pertama, ditindak lanjut proses hukum oleh Ditreskrimum Polda Jabar. "Terkait etikanya oleh Lemdiklat Mabes Polri," kata Agung.

Kasus itu bermula saat Kapusdikmin Lemdiklat Polri memasuki kantor Pusdikmin Lemdiklat Polri. Namun, di pos jaga, terdapat mobil boks pembawa catering. Posisi mobil dianggap menghalangi jalan masuk. Saat bersamaan, Kapusdikim baru tiba di kantor.

Karena jalan sempit, kendaraan tidak bisa masuk maupun keluar.

Termasuk kendaraan milik Kapusdikmin. Petugas jaga memerintahkan mobil box mundur untuk memberi jalan pada Kapusdikmin.

Pada saat itu juga, Kapusdikim turun dari mobil sambil marah-marah kemudian memukuli anggota jaga menggunakan helm baja sambil menanyakan anggota jaga lainnya.

Setelah semua anggota piket datang, Kapusdikmin langsung menghantam mereka menggunakan helm baja bergantian mengenai kepala.

Akibat pemukulan tersebut, sejumlah anggota mengalami luka sobek ringan di kepala dan satu anggota muntah-muntah.

"Semua ‎anggota yang dipukuli sudah divisum dan segera dimintai keterangan untuk proses hukum pidananya," kata Agung.

3 Kasus Mengerikan yang Menghantui Masyarakat China, Bahkan Masih Menyisakan Misteri Hingga Kini!


Belum lama ini pembunuhan mengejutkan terhadap seorang pramugari cantik asal China selama perjalanan pulangnya dari bandara yang menggunakan layanan taksi online Didi Chuxing, telah berada di daftar tren teratas di media sosial China bulan lalu.

Tersangka utama dalam kasus itu adalah seorang driver Didi bernama Liu yang pada awalnya hilang amun polisi akhirnya menemukan jenazahnya di sungai.

Bagi yang belum membaca artikelnya bisa membaca pada link di bawah ini.

Pria itu diduga melompat ke sungai dan tewas tenggelam setelah membunuh seorang pramugari cantik yang memesan jasa taksi onlinenya lewat Didi.

Ini adalah pembunuhan tragis yang dikenal sebagai 'Kasus Pembunuhan Didi'.

Namun, sebenarnya ada 3 kasus yang masih menghantui masyarakat China.

Ini adalah kasus yang belum bisa terpecahkan dan masih menyisakan misteri bahkan sampai saat ini.

Berikut kasus-kasus yang menyisakan misteri kelam di China tersebut:

1. Kasus hilangnya mobil Dushanzi


Pada 20 Oktober 1996, dua pria muda dari Dushanzi di provinsi Xinjiang bernama Guo Nonggeng dan Wang Changrui (keduanya Han Cina) menghilang tanpa jejak setelah mereka memulai perjalanan ke Urumqi.

Orang-orang itu menuju ke Urumqi untuk bergabung dengan pasar mobil bekas.

Namun mereka tidak pernah terlihat lagi setelahnya.

Meskipun ada penyelidikan dari pihak kepolisian yang ekstensif dan imbalan uang bagi siapa pun yang memberikan informasi tentang kasus ini, kasusnya tetap tidak pernah terpecahkan.

Apa yang sangat membingungkan bagi para pihak berwenang yang menyelidiki kasus ini adalah bahwa bukan hanya dua orang yang hilang tanpa jejak, tetapi juga bahwa mobil mereka - Volkswagen Santana warna abu-abu - tidak pernah ditemukan.

Kedua pria itu berusia awal dua puluhan pada saat menghilang.

Orangtua dari kedua lelaki itu masih mencari mereka, dan media China kadang-kadang masih melaporkan kasus itu - meskipun tidak ada perkembangan.

2. Kasus hilangnya ilmuwan Peng Jiamu


Kasus Peng Jiamu adalah salah satu yang terkenal di China, yang telah ditulis secara terperinci baik dalam bahasa Mandarin maupun dalam bahasa Inggris.

Peng Jiamu adalah seorang ilmuwan dan penjelajah terkenal.

Lahir di Provinsi Guangdong pada tahun 1925, ia adalah lulusan biokimia yang kemudian bekerja di Institut Biokimia dan Biologi Sel Shanghai, yang bergabung dengan beberapa ekspedisi ilmiah ke Xinjiang sejak 1956.

Selama salah satu misi ini, pada tahun 1980 di gurun Xinjiang Lop Nur, yang disebut 'Wandering Lake,' Peng yang berusia 55 tahun adalah pemimpin tim riset dari 11 ilmuwan.

Namun dia menghilang dari kampnya pada sore hari tanggal 17 Juni, setelah meninggalkan pesan yang mengatakan dia akan pergi ke arah timur untuk mencari air karena dia dan timnya kehabisan air dan bahan bakar.

Karena Peng menghilang, timnya pun telah meminta penyelamatan melalui telegram, yang akan tiba pada hari berikutnya.

Lop Nur adalah lanskap pergeseran bukit pasir dan sebagian besar cekungan kering di mana Danau Tarim berada dulu.

Ini yang mencakup lebih dari 10.000 km persegi di Cekungan Tarim.

Daerah ini dikenal sebagai daerah berbahaya karena angin bertiup kencang, cuaca kering, suhu panas di siang hari, dan suhu yang sangat rendah di malam hari.

Pada tanggal 24 Juni, Radio PKC mengeluarkan siaran yang mengumumkan ilmuwan terkenal itu telah menghilang.

Meskipun operasi penyelamatan berskala besar melibatkan helikopter dan jip, Peng tidak ditemukan lagi.

Kehilangannya membuat heran karena Peng adalah peneliti dan penjelajah berpengalaman yang akrab dengan area tersebut.

Beberapa orang mengaitkan kasusnya dengan peristiwa supernatural, bahkan ada yang bilang ilmuwan tersebut diculik oleh alien.

Teori lain termasuk Peng yang dibunuh oleh sesama ilmuwan, atau dia membelot ke Uni Soviet.

3. Kasus pembununan Hubei


Kasus terkenal ini melibatkan pembantaian brutal terhadap 8 orang pada 26 Desember 2007 di sebuah pabrik di Kota Shangxinji, Kabupaten Hong'an, di Provinsi Hubei.

Ini dikenal sebagai kasus pembunuhan Hubei yang paling mengerikan.

Pembunuhan massal ditemukan oleh polisi setelah menerima beberapa panggilan pada pagi hari tanggal 27 Desember.

Mereka menemukan bahwa salah satu dari mereka yang dibunuh adalah Wang Shishu (56), seorang pria yang mengelola pabrik kapur di Kabupaten Hong'an.

Korban lainnya adalah istrinya Chen Xiaorun (54), keluarga sepupunya, dan tiga pekerja pabrik.

Empat dari korban berusia di atas 60, yang termuda baru berusia 9 tahun.

Menurut Shanghai Daily, enam dari korban ditemukan tewas di kamar tidur dengan tempat tidur mereka tidak tersentuh, menandakan mereka terbunuh sebelum tertidur.

Istri Wang Shishu ditemukan terbaring di genangan darah di dekat gerbang pabrik dengan tenggorokan yang terpotong.

Sementara mayat Wu Xiaofa, sepupu iparnya, ditemukan di selokan di samping jalan dekat pabrik.

Meskipun polisi menawarkan 50.000 yuan (Rp100 juta) bagi siapa saja yang dapat memberikan informasi lebih lanjut tentang pelaku pembunuhan, kasus ini belum dipecahkan sampai hari ini.

Semua yang diketahui, adalah bahwa Wang Shishu memiliki uang yang dicuri darinya sebanyak 15.000 yuan atau Rp32 juta dalam bentuk tunai.

Enam minggu sebelum pembunuhan dan bahwa penyerang mengenakan sepasang sepatu kulit ukuran 40 (EU size).

Video Rekam Pesawat Jatuh, Remaja Ini Terlihat Keluar Hindari Api Berkobar dan Selamat


Video seorang remaja yang selamat dari musibah kecelakaan pesawat jadi sorotan.

Pesawat nahas yang ditumpangi orangtuanya bersama orangtuanya  jatuh dan terbakar di Detroit, Amerika Serikat (AS).

Dilaporkan Sky News Selasa (26/6/2018), dalam video yang beredar, terlihat seorang remaja keluar dari pesawat jenis Cessna 210 yang jatuh pada Minggu (24/6/2018).

Remaja tersebut diidentifikasi bernama Peyton Boaz, dan berusia 17 tahun. Setelah berhasil keluar, dia berlari sejauh mungkin.

Houston Chronicle memberitakan, Peyton dilarikan ke rumah sakit terdekat karena mengalami luka bakar tingkat tiga.

Adapun orangtuanya, Greg dan Julie Boaz, tewas dalam kecelakaan. Dinas Aviasi AS berkata, keluarga itu berasal dari pinggiran Houston.

Saat kecelakaan terjadi, pesawat tersebut diduga hendak menuju Arkansas ketika pilot berkata pesawat bermasalah di roda pendaratan dan bahan bakar.

Pesawat bermesin tunggal tersebut kemudian menabrak pepohonan dan jatuh di tanah kosong dekat bandara sebelum terbakar.

Seorang warga setempat, Cordell Owens kepada WXYZ Detroit berkata mereka langsung keluar rumah ketika mendengar ada bunyi keras.

Ketika mereka melihat api sembakin membubung tinggi, dia mendengar ada suara seorang pria yang merintih dan berteriak.

"Saat itu juga, saya langsung bergegas membawa kapak, dan berusaha melubangi pesawat sehingga orang itu dapat keluar," kata Owens.

Palapa Bar yang terletak di Kemah, Texas, menulis ucapan duka cita mereka di laman Facebook. Pasangan Boaz merupakan pemilik dari tempat itu.

"Dengan rasa sedih dan hati yang berat kami mengumumkan kematian pendiri Palapa Bar, Greg dan Julie Boaz. Tuhan memberkati mereka," kata Palapa Bar.



Berterimakasih kepada Tito Karnavian, SBY: Sejarah akan Mencatatnya dengan Tinta Emas


Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menuliskan ucapan terimakasihnya kepada Kapolri, Tito Karnavian, Selasa (26/6/2018).

Dilansir Tribunwow.com dari akun Twitter @SBYudhoyono dirinya menuliskan apresiasinya perihal ketegasan Tito terhadap netralitas Polri.

"Bapak Kapolri Jenderal Tito Karnavian, terima kasih atas instruksi tegasnya bagi netralitas Polri. Rakyat pasti bersyukur & sejarah akan mencatatnya dgn tinta emas. *SBY*", tulisnya.

Dikabarkan sebelumnya, Tito dengan tegas menyatakan jika anggotanya ada yang tidak netral saat Pilkada, dirinya tidak segan-segan untuk memutasi hingga memecat.

Hal ini ia ingatkan saat rapat koordinasi lintas sektor dalam rangka pengamanan Pilkada 2018 di Mabes Polri, Senin (25/6/2018).

Dirinya mengingatkan agar jajaran kepolisian dapat menjaga netralitas pada saat Pilkada.

Tito mengungkapkan, pihaknya pun telah menyiapkan sanksi bagi jajaran kepolisian yang terbukti tidak netral.

Menurut Tito, ia sudah membuat telegram sejak lama terkait netralitas Polri berikut dengan sanksinya. Sanksi yang dimaksud berupa sanksi ringan hingga berat.

"Saya sudah sampaikan telegram berikut sanksi, di antaranya sanksi ringan, teguran, mutasi, sampai PTDH (pemberhentian tidak dengan hormat)," kata Tito dalam rapat koordinasi lintas sektor dalam rangka pengamanan Pilkada 2018 di Mabes Polri, Senin (25/6/2018).

Tito menegaskan, apabila ada jajaran Polri yang berpihak kepada salah satu pasangan calon dalam Pilkada, maka ia tak segan-segan akan mengganti oknum tersebut.

Selasa, 26 Juni 2018

Fadli Zon sebut galang dana perjuangan untuk lihat partisipasi publik


Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menegaskan penggalangan dana politik dilakukan bukan karena partai tidak memiliki ongkos politik di Pilkada dan Pemilu 2019. Dia mengklaim, penggalangan dana itu dibuat untuk melihat partisipasi publik terhadap pesta demokrasi.

"Kita lihat juga bagaimana partisipasi publik, politik itu bukan hanya milik elit tapi juga milik masyarakat. Sumbangan itu juga kan sumbangan yang sukarela," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (25/6).

Fadli mencontohkan, dukungan publik terhadap Gerindra pernah terjadi di Pilgub DKI Jakarta. Banyak publik yang rela menyumbangkan tenaga, pikiran bahkan uang untuk memenangkan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

"Nah sekarang dengan adanya payung hukum yang ada di UU kita bahwa Gerindra bergotong royong dalam politik," ujar Fadli.

Penggalangan dana itu, kata Fadli, dilakukan karena Gerindra tidak ingin para cukong dan konglomerat ikut-ikutan mengatur demokrasi di Indonesia. Menurutnya, keterlibatan para cukong hanya akan membahayakan demokrasi.

"Kita ingin partisipasi itu dari rakyat dari masyarakat, bukan dari cukong atau dari konglongmerat," tegasnya.

"Jangan sampai demokrasi kita ini dibajak para cukong dan konglongmerat yang mengatur-ngatur kehidupan demokrasi kita membeli buying, membeli Gubernur, Bupati dan sebagainya yang saya kira itu sangat membahayakan," sambungnya.

Setelah 3 hari diluncurkan, Wakil Ketua DPR RI ini mengklaim antusiasme masyarakat untuk menyumbang donasi kepada Gerindra cukup tinggi. Fadli menuturkan, pihaknya juga siap diaudit dan transparan soal dana yang terkumpul dan penggunaannya.

"Banyak yang antusias kok. Kan orang boleh memyumbang Rp 50 ribu, Rp 10 ribu ada mungkin ada yang mau Rp 1 juta, Rp 10 juta, terserah. Semuanya kan nanti bisa diaudit," klaimnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengumumkan program penggalangan dana untuk mendukung perjuangan politiknya dan Partai Gerindra di Pilkada dan Pemilu Serentak 2019. Pengumuman itu disampaikan Prabowo melalui akunfacebook pribadinya pada Rabu (21/6) kemarin.

Prabowo mengatakan sistem ekonomi saat ini membuat biaya politik menjadi tinggi. Hal ini membuat banyak calon-calon pemimpin yang mencari penyandang dana. Padahal, belum tentu penyandang dana itu memiliki kesetiaan untuk bangsa dan negara Indonesia.

"Saya merancang suatu program pencari dana dari rakyat langsung dari pendukung-pendukung saya dan pendukung Gerindra. Saudara-saudara saya namakan program ini program galang perjuangan," kata Prabowo.

Sebaran Virus MR ditemukan di tiga Kabupaten di NTT, masyarakat diimbau vaksin


Pemerintah gencar menggalakkan imunisasi Virus Measles dan Rubella (MR) tahun 2017 lalu. Namun data Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur mencatat sejak Maret hingga Mei 2018, tiga kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur malah terjangkit Virus MR.

"Saat ini virus MR sudah ada di tiga kabupaten, dan ini dari hasil survei yang kami lakukan saat sosialisasi di tiga kabupaten itu," kata Staf Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit bagian Survei Dinas Kesehatan Provinsi NTT, Acep Effendi di Kupang. Demikian dikutip dari Selasa, (26/6).

Ia menyebut, ada tiga kabupaten yang sudah terkena Virus MR seperti Kabupaten Manggarai Barat, Kabupaten Ende, serta Kabupaten Sikka. Acep mengatakan, sebenarnya virus ditemukan setelah ada kiriman 10 sampel untuk survei virus campak di tiga kabupaten itu. Namun saat dilakukan pemeriksaan lab, ternyata virus yang ditemukan adalah Virus MR.

"Pada bulan Maret kami dapat kiriman sampel dari Manggarai Barat, saat kami menggelar survei campak, namun hasilnya ternyata virus MR, demikian pun saat survei di Ende dan Sikka hasilnya sama," tuturnya.

Temuan tersebut sangat mengejutkan dinas kesehatan provinsi. Karena sebelum dilakukan survei virus itu ternyata sudah ada duluan.

Untuk Kabupaten Sikka disebutkan jumlahnya lanjutnya cukup banyak, karena dua kali pengiriman sampel, semuanya adalah virus MR. Sementara untuk dua kabupaten lainnya dua kali pengiriman hanya satu kali terdekat ekspo virus tersebut.

Untuk mencegah penyebarannya agar tidak merambat ke masyarakat lain di tiga kabupaten itu, pemerintah provinsi khususnya dinas kesehatan bekerja sama dengan dinas kesehatan setempat gencar melakukan sosialisasi bahaya virus MR.

Tak hanya itu masyarakat juga diminta peduli untuk mendatangi puskesmas guna melakukan vaksin, bukan hanya untuk MR tapi juga untuk campak dan imunisasi lainnya.

Baginya kampanye imunisasi MR yang akan digelar pada Agustus hingga September mendatang diharapkan mampu menekan angka menyebarnya virus MR. Sekadar diketahui, virus MR sendiri juga sudah sempat menyebar di Kabupaten Flores Timur pada tahun 2016, saat dilakukan survei oleh dinas kesehatan provinsi.

Agen judi bola Piala Dunia beromzet Rp 5 juta/malam dibekuk polisi


Aksi JM (31) sebagai agen judi bola Piala Dunia berakhir di balik jeruji besi. warga Meunasah Blang, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe ini diciduk polisi di desa setempat saat 'nongkrong' di warung kopi.

Kapolres Lhokseumawe AKBP Ari Lasta Irawan melalui Kasat Reskrim Polres Lhokseumawe mengatakan dari hasil judi, JM mampu meraup Rp 5 juta per malamnya. JM ditangkap karena menjadi penyedia fasilitas judi bola yang memanfaatkan momentum Piala Dunia 2018, kata Kasat Reskrim.

Sebelum ditangkap, pihaknya menerima informasi dari masyarakat terkait dengan praktik judi bola. Berdasarkan informasi tersebut, pihaknya melakukan pengembangan. Setelah memastikan perbuatan pelaku yang melanggar hukum, polisi menangkapnya.

Selain JM, seperti diberitakan Antara, polisi menyita uang tunai sebesar Rp 1,6 juta dan 1 unit ponsel merek Brand Code yang berisikan club bola dan catatan pemasang judi bola sebagai barang bukti.

AKP Budi juga menerangkan bahwa pelaku berperan sebagai penyedia fasilitas judi bola dengan cara menerima pesanan dari pembeli judi bola. Caranya adalah dengan menerima pesanan dari pembeli judi bola, kemudian tersangka yang sudah menerima uang pembelian tersebut mengirimkan klub bola yang dijagokan melalui pesan SMS.

Dari pengakuannya, kata Kasat Reskrim, juga menyebutkan bahwa pemasang perjudian ini bervariasi, mulai dari ratusan hingga jutaan rupiah.

Pelaku akan dijerat dengan Qanun Syariat Islam Nomor 6 Tahun 2016 tentang Hukum Jinayat Berupa Maisir.

1.669 Polisi disebar amankan 3.900 TPS di Tangerang


Polres Metro Tangerang kota siap mengamankan pelaksanaan pemilihan umum wali kota dan wakil wali kota Tangerang, yang akan dilaksanakan, Rabu (27/6) besok. Kapolres Metro Tangerang Kombes Harry Kurniawan memastikan jajarannya netral, dalam pelaksanaan Pilkada kota dan kabupaten Tangerang esok.

Dia menegaskan, seluruh jajaran Kepolisian Polres Metro Tangerang bekerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsi sebagai pengamanan wilayah.

"Polri harus netral, kami pun tidak dibebankan terkait masalah pencatatan atau penghitungan suara. Kami hanya pengamanan saja dan tidak memihak pada pasangan manapun," kata Harry, Selasa (26/6).

Dalam pengamanan Pilkada serentak ini, pihaknya menyiagakan 1.669 personel gabungan yang diperbantukan dari unsur Sabhara dan Brimob Polda Metro Jaya. "Total keseluruhannya 1.669 personel, itu sudah di backup dari dua SSK Polda Metro Jaya Brimob dan Sabhara," kata dia.

Harry menambahkan, ribuan personel gabungan tersebut akan mengamankan sekitar 3.900 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di kota/kabupaten Tangerang yang termasuk wilayah hukum Polres Metro Tangerang Kota. Untuk penjagaan 3.900 TPS tersebut, akan mulai dilakukan pada hari ini, Selasa (26/6).

"Kami akan arahkan jajaran, kenali wilayah pengamanan, koordinasi dengan warga setempat, dan selalu proaktif kalau ada kemunculan hal yang mencurigakan," kata Harry.