Rabu, 27 Juni 2018

3 Kasus Mengerikan yang Menghantui Masyarakat China, Bahkan Masih Menyisakan Misteri Hingga Kini!


Belum lama ini pembunuhan mengejutkan terhadap seorang pramugari cantik asal China selama perjalanan pulangnya dari bandara yang menggunakan layanan taksi online Didi Chuxing, telah berada di daftar tren teratas di media sosial China bulan lalu.

Tersangka utama dalam kasus itu adalah seorang driver Didi bernama Liu yang pada awalnya hilang amun polisi akhirnya menemukan jenazahnya di sungai.

Bagi yang belum membaca artikelnya bisa membaca pada link di bawah ini.

Pria itu diduga melompat ke sungai dan tewas tenggelam setelah membunuh seorang pramugari cantik yang memesan jasa taksi onlinenya lewat Didi.

Ini adalah pembunuhan tragis yang dikenal sebagai 'Kasus Pembunuhan Didi'.

Namun, sebenarnya ada 3 kasus yang masih menghantui masyarakat China.

Ini adalah kasus yang belum bisa terpecahkan dan masih menyisakan misteri bahkan sampai saat ini.

Berikut kasus-kasus yang menyisakan misteri kelam di China tersebut:

1. Kasus hilangnya mobil Dushanzi


Pada 20 Oktober 1996, dua pria muda dari Dushanzi di provinsi Xinjiang bernama Guo Nonggeng dan Wang Changrui (keduanya Han Cina) menghilang tanpa jejak setelah mereka memulai perjalanan ke Urumqi.

Orang-orang itu menuju ke Urumqi untuk bergabung dengan pasar mobil bekas.

Namun mereka tidak pernah terlihat lagi setelahnya.

Meskipun ada penyelidikan dari pihak kepolisian yang ekstensif dan imbalan uang bagi siapa pun yang memberikan informasi tentang kasus ini, kasusnya tetap tidak pernah terpecahkan.

Apa yang sangat membingungkan bagi para pihak berwenang yang menyelidiki kasus ini adalah bahwa bukan hanya dua orang yang hilang tanpa jejak, tetapi juga bahwa mobil mereka - Volkswagen Santana warna abu-abu - tidak pernah ditemukan.

Kedua pria itu berusia awal dua puluhan pada saat menghilang.

Orangtua dari kedua lelaki itu masih mencari mereka, dan media China kadang-kadang masih melaporkan kasus itu - meskipun tidak ada perkembangan.

2. Kasus hilangnya ilmuwan Peng Jiamu


Kasus Peng Jiamu adalah salah satu yang terkenal di China, yang telah ditulis secara terperinci baik dalam bahasa Mandarin maupun dalam bahasa Inggris.

Peng Jiamu adalah seorang ilmuwan dan penjelajah terkenal.

Lahir di Provinsi Guangdong pada tahun 1925, ia adalah lulusan biokimia yang kemudian bekerja di Institut Biokimia dan Biologi Sel Shanghai, yang bergabung dengan beberapa ekspedisi ilmiah ke Xinjiang sejak 1956.

Selama salah satu misi ini, pada tahun 1980 di gurun Xinjiang Lop Nur, yang disebut 'Wandering Lake,' Peng yang berusia 55 tahun adalah pemimpin tim riset dari 11 ilmuwan.

Namun dia menghilang dari kampnya pada sore hari tanggal 17 Juni, setelah meninggalkan pesan yang mengatakan dia akan pergi ke arah timur untuk mencari air karena dia dan timnya kehabisan air dan bahan bakar.

Karena Peng menghilang, timnya pun telah meminta penyelamatan melalui telegram, yang akan tiba pada hari berikutnya.

Lop Nur adalah lanskap pergeseran bukit pasir dan sebagian besar cekungan kering di mana Danau Tarim berada dulu.

Ini yang mencakup lebih dari 10.000 km persegi di Cekungan Tarim.

Daerah ini dikenal sebagai daerah berbahaya karena angin bertiup kencang, cuaca kering, suhu panas di siang hari, dan suhu yang sangat rendah di malam hari.

Pada tanggal 24 Juni, Radio PKC mengeluarkan siaran yang mengumumkan ilmuwan terkenal itu telah menghilang.

Meskipun operasi penyelamatan berskala besar melibatkan helikopter dan jip, Peng tidak ditemukan lagi.

Kehilangannya membuat heran karena Peng adalah peneliti dan penjelajah berpengalaman yang akrab dengan area tersebut.

Beberapa orang mengaitkan kasusnya dengan peristiwa supernatural, bahkan ada yang bilang ilmuwan tersebut diculik oleh alien.

Teori lain termasuk Peng yang dibunuh oleh sesama ilmuwan, atau dia membelot ke Uni Soviet.

3. Kasus pembununan Hubei


Kasus terkenal ini melibatkan pembantaian brutal terhadap 8 orang pada 26 Desember 2007 di sebuah pabrik di Kota Shangxinji, Kabupaten Hong'an, di Provinsi Hubei.

Ini dikenal sebagai kasus pembunuhan Hubei yang paling mengerikan.

Pembunuhan massal ditemukan oleh polisi setelah menerima beberapa panggilan pada pagi hari tanggal 27 Desember.

Mereka menemukan bahwa salah satu dari mereka yang dibunuh adalah Wang Shishu (56), seorang pria yang mengelola pabrik kapur di Kabupaten Hong'an.

Korban lainnya adalah istrinya Chen Xiaorun (54), keluarga sepupunya, dan tiga pekerja pabrik.

Empat dari korban berusia di atas 60, yang termuda baru berusia 9 tahun.

Menurut Shanghai Daily, enam dari korban ditemukan tewas di kamar tidur dengan tempat tidur mereka tidak tersentuh, menandakan mereka terbunuh sebelum tertidur.

Istri Wang Shishu ditemukan terbaring di genangan darah di dekat gerbang pabrik dengan tenggorokan yang terpotong.

Sementara mayat Wu Xiaofa, sepupu iparnya, ditemukan di selokan di samping jalan dekat pabrik.

Meskipun polisi menawarkan 50.000 yuan (Rp100 juta) bagi siapa saja yang dapat memberikan informasi lebih lanjut tentang pelaku pembunuhan, kasus ini belum dipecahkan sampai hari ini.

Semua yang diketahui, adalah bahwa Wang Shishu memiliki uang yang dicuri darinya sebanyak 15.000 yuan atau Rp32 juta dalam bentuk tunai.

Enam minggu sebelum pembunuhan dan bahwa penyerang mengenakan sepasang sepatu kulit ukuran 40 (EU size).

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.