Senin, 28 Mei 2018

Remaja yang Menghina Presiden Jokowi Dikeluarkan dari Sekolahnya

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono menyebut, remaja berinisial RJ (16) yang menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui sebuah video telah dikeluarkan dari sekolahnya.
"Dia dikeluarkan (dari sekolah) ya," ujar Argo, di Mapolda Metro Jaya, Senin (28/5/2018), seperti dilansir dari Kompas.com.
Meski demikian, Argo tak menjelaskan sekolah mana yang mengeluarkan RJ. Argo menambahkan, saat ini pihaknya tengah melakukan gelar perkara pemeriksaan sejumlah teman RJ.

"Kami sudah periksa delapan saksi yang merupakan teman RJ dan saksi ahli. Kami masih melakukan gelar perkara," ujar Argo.
Menurut Argo, saat ini pihaknya belum dapat membuat kesimpulan sementara terkait pemeriksaan tersebut.
"Ada 8 saksi yang sudah kami lakukan pemeriksaan kemudian juga kami melakukan pemeriksaan saksi ahli. Jadi, dengan adanya pemeriksaan itu tadi sudah kami gelarkan, dan kemudian kami lihat apa saja kekurangan yang ada. Kalau sudah lengkap akan kami berkas dan kami kirim ke kejaksaan," papar Argo.
Akibat perbuayannya tersebut, RJ akan dikenai Pasal 27 Ayat 4 jo Pasal 45 UU Nomor 19 Tahun 2006 tentang UU ITE dengan ancaman hukuman 6 tahun (penjara).
Namun, lanjut Argo, pihaknya tak melakukan penahanan terhadap RJ mengingat usianya yang masih di bawah umur. Saat ini, RJ ditempatkan di Panti Sosial Marsudi Putra Handayani, Bambu Apus, Cipayung, Jalarta Timur.
Menurut Argo, S telah menyesali perbuatannya dan tak menyangka perbuatannya tersebut benar-benar membuatnya terjerat masalah hukum.
"Kemudian, yang bersangkutan juga menyesali perbuatannya dan dia tidak bermaksud untuk menghujat Bapak Presiden dan dia juga tidak membenci Presiden," lanjut Argo.

Direkam 3 bulan lalu

Polisi juga akan memeriksa lima orang teman RJ alias S.
"Kami yang akan datang ke sekolahnya. Tentu kami tidak dapat sebutkan di mana sekolahnya," ujar Argo.
Argo mengatakan, hal ini dilakukan mengingat usia pelaku yang masih di bawah umur. Kepada polisi, S mengaku membuat video tersebut sekitar tiga bulan lalu di sekolahnya.
Menurut Argo, hingga saat ini pihaknya belum dapat menentukan sanksi apa yang akan dikenakan kepada S.
"Sekarang masih penyelidikan. Kami juga belum melakukan penahanan," sebut dia.

Orangtua minta maaf

Setalah video S (16) beredar di media sosial, baru-baru ini beredar video permohonan maaf orang tua S.
Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Jerry Siagian membenarkan adanya video tersebut. 
"Video tersebut benar adanya dan itu bukan dari polisi, kami juga menerima (video permintaan maaf) dari keluarga," ujar Jerry saat dihubungi Kompas.com, Kamis (24/5/2018).
Dalam video berdurasi 55 detik itu, terlihat seorang pria yang mengaku sebagai orangtua S mengakui kesalahan anaknya. 
"Saya sebagai orangtua mengakui kenakalan anak kami yang baru berusia 16 tahun. Tidak ada niatan menghina Bapak Presiden Jokowi. Kenakalan anak kami ini semata-mata untuk menguji kemampuan pihak kepolisian," ujar pria tersebut dalam video seperti dikutip Kompas.com.
"Pada kesempatan ini, saya orangtua mohon maaf kepada Bapak Presiden Jokowi dan seluruh masyarakat Indonesia," tambahnya. 
Setelah itu, S yang duduk di sampingnya ikut meminta maaf. 
"Saya minta maaf kenakalan saya yang saya anggap bercanda dan mohon ampun kepada Pak Jokowi," ujar S dalam video tersebut.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, pihaknya tidak pernah meminta pihak keluarga membuat video tersebut.
"Soal video itu terserah keluarga. Tidak ada permintaan dari kami," kata Argo.
Menurut Argo, hingga saat ini polisi masih menyelidiki kasus ini.
Polisi belum melakukan penahanan terhadap S. 
"Kami masih selidiki, kami akan periksa sejumlah saksi dan akan menghadirkan KPAI," ujarnya.

Tinggal di kawasan elite

RJ alias S (16) dan orangtuanya tinggal di kawasan elite di Perumahan Puri Kencana, Kembangan, Jakarta Barat.
Rumahnya di Jalan Kencana Utama Blok K2 Nomor 2, berlantai dua dengan dekorasi modern ini didominiasi warna putih. Halaman depan rumah itu terkesan sejuk dengan rimbunan pohon di sekelilingnya.
Di lantai dua, terdapat balkon yang dipagar tembok serta di atasnya dilengkapi dengan terali besi dengan ukiran kekinian. Teras balkon itu persis di atas pintu utama.
Di lantai bawah pun terdapat halaman luas yang ditanami rumput. Sebelahnya, garasi mobil yang saat itu terdapat mobil Toyota Fortuner warna Hitam terparkir.
Halaman parkir berlantai batu alam itu dijaga pagar besi kokoh yang lumayan tinggi. Bagian rumah pun dikelilingi tembok setingi satu meter lebih. Persis di depan gerbang sebelah kanan, terpasang papan nama warna putih yang menunjukkan pemilik rumah itu membuka praktek dokter.

Naik Fortuner ke sekolah

Menurut salah seorang petugas keamanan perumahan mewah yang bernama Yayan Roma, sosok RJT dikenal sebagai remaja yang baik terhadap para petugas keamanan.
Sebab, setiap RJT berangkat atau pun pulang sekolah dengan mengendarai mobil Fortuner berwarna hitam, tak jarang remaja itu menyapa para petugas keamanan.
"Dia baik ko, tidak sombong. Kalau lewat pas mau berangkat atau pulang sekolah dia pasti buka kaca terus nyapa kita," kata Yayan .
Menurut Yayan Roma, seorang petugas keamanan di Perumahan Puri Kencana, kedua orang tua RJT tergolong super sibuk. Sehari-hari, ayah RJT bekerja sebagai dokter kecantikan. Sedangkan ibunya bekerja sebagai pemilik salah satu perusahaan besar.
"Bapaknya itu Pak Heri yang bekerja sebagai dokter kecantikan. Buka praktek di rumahnya. Ibunya saya tidak tahu namanya siapa tapi setahu saya kerjanya itu dia punya perusahaan," ujar Yayan .
Yayan mengaku kurang mengetahui perusahan milik ibu RJT bergerak di bidang apa. Kata Yayan, orangtua RJT jarang kelihatan karena sibuk dengan pekerjaan masing-masing.
Namun demikian, di mata Yayan, kedua orang tua RJT merupakan sosok yang baik dan ramah. Tak jarang mereka menegur Yayan saat keluar dari perumahan dengan mengendari mobil mewahnya.
"Mereka baik kok, kalau lewat suka nyapa, nanya kabar. Tapi karena memang mereka sibuk jadi tidak sempat ngobrol banyak," kata Yayan.
Sifat baik dari RJT bukan tanpa alasan. Sebab, remaja enam belas tahun yang tinggal di kompleks perumahan mewah itu kerap memberikan para petugas keamanan sedikit rezeki.
"Anaknya baik ko kalau sama kita. Sesekali suka ngasih uang rokok," ujarnya.
Petugas keamanan lainnya yang bernama Dedi mengatakan, tak hanya sifat yang baik, sosok RJT juga diketahui kerap membawa beberapa rekannya untuk bermain di kediaman mewahnya itu.
Di rumah mewah yang diperkirakan memiliki luas lebih dari 1.000 meter persegi itu, beberapa rekannya kerap menghabiskan waktu untuk bermain usai pulang sekolah dan hari libur.
"Iya lumayan sering, kalau seminggu bisa tiga sampai empat kali temannya datang. Datang sore pulang malam. Kita tidak tahu mereka ngapain saja," ucap Dedi.


0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.