Selasa, 17 April 2018

Yusril Sebut Ahok Bukan WNI Asli, Fifi Lety Indra: Itu Kebohongan Publik


Adik kandung Ahok, Fifi Lety Indra memberikan penjelasan terkait pidato Yusril Ihza Mahendra yang menyinggung kewarganegaraan ayahnya, Indra Tjahaja Purnama.

Diketahui, Yusril berpidato dalam Kongres Umat Islam Sumatera Utara yang berlangsung di Asrama Haji Medan Jalan AH Nasution, Medan, Jumat (30/3/2018).

Dalam pidatonya tersebut, Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) ini mengatakan syarat menjadi presiden Indonesia adalah warga negara Indonesia sejak kelahirannya.

Hingga ia menyebut nama Ahok yang dianggap tidak bisa menjadi presiden Indonesia.
"Kalau Ahok pasti tidak bisa," ungkapnya.

Lebih lanjut, Yusril menyebutkan alasan atas ucapannya tersebut.
"Lalu kenapa Ahok tidak bisa? Karena Ahok tidak terlahir sebagai warga negara Indonesia," lanjutnya.

Ia menyebutkan kalau bapak Ahok, Tjoeng Kim Nam adalah warga negara Tiongkok.
"Pada tahun 1962, Tjoeng Kim Nam memilih menjadi Warga Negara RRT (Republik Rakyat Tiongkok)," ujar Yusril pada pidatonya.

Menurutnya, Ahok yang lahir pada tahun 1966 adalah warga negara RRT dan baru dinaturalisasi menjadi Warga Negara Indonesia sekitar tahun 1986.
Tak diam saja, adik Ahok, Fifi pun mengecam perkataan Yusril. 

Dilansir dari YouTube Channel Najwa Shihab, Najwa sempat menanyakan kepada Fifi apakah video tersebut (pidato Yusril) mengusik keluarga besar Tjahaja Purnama.
Fifi pun menanggapi pidato Yusril yang dianggap merupakan kebohongan publik.

"Ketika ada statement bahwa papa kami memilih sebagai warga negara asing pada tahun 1962 itu adalah kebohongan publik. Itu adalah fitnah paling keji," ujarnya.

Adik Ahok itu pun memberikan sejumlah bukti yang menguatkan klarifikasinya atas tuduhan Yusril.
Fifi menyebutkan pada akta kelahiran adiknya, Hari Basuki di tahun 1971, ayahnya sudah menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).

"Jadi bagaimana mungkin pada tahun 1971 sudah jadi WNI, anaknya WNI, baru disebutkan kalau papa saya menjadi WNI tahun 1986," ungkap Fifi.

Najwa kembali menanyakan jika Fifi berhasil membuktikan semua perkataannya, apakah yang ia harapkan.

"Jadi Anda menuntut untuk meminta maaf secara resmi kepada keluarga?," tanya Najwa.

"Ya bukan, datang ke kuburan bapak saya untuk meminta maaf di situ," jawab Fifi.
"Kan dia yang bilang dia tahu kondisi orang China. Kalau orang China benar, dia berani sujud di situ untuk meminta maaf. Berani enggak? Berani memfitnah, berani bertanggung jawab. Perfect gentlemen," tambah Fifi.


0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.