Senin, 30 April 2018

Hotman Paris Sindir Pengacara yang Ngebet Jadi Menteri Namun Lupa Diri, Siapa Gerangan?


Pengacara kondang, Hotman Paris terkenal dengan pendapatnya yang menuai kontroversi.
Namun, di balik itu semua, Hotman Paris menjadi tempat mengadu bagi masyarakat yang memiliki permasalahan hukum.

Setiap harinya, Hotman Paris dapat menemui 10 orang yang tidak mendapatkan keadilan hukum.

Ia melakukan itu semua secara gratis atau tanpa dibayar.
Melansir akun Instagramnya @hotmanparisofficial, ia mengatakan ada curhat masyarakat bawah yang sampai kepada dirinya.

Menurutnya, masih banyak masyrakat yang membutuhkan bantuan pengacara secara gratis.

"Salam kopi Johny, hari Minggu ada curhat dari masayarakat bawah yang mendapat ketidakadilan," ucapnya.

Kasus yang ia tangani seperti korban pemerkosaan oleh oknum aparat dan ada pejabat yang selingkuh dan istrinya mengadu namun tak mendapat tindakan apa-apa.
Selain itu, banyak juga korban investasi bodong.

"Mengerikan ketidakpastian hukum di negeri ini," ujarnya.
Kemudian, Hotman Paris menceritakan pengacara yang dulu memiliki Lembaga Bantuan Hukum (LBH).

Dia mengatakan ada oknum pengacara yang berubah sikapnya.
"Dulu waktu dia masih di LBH, bukan main, dia berjuang. Seolah-olah dia pejuang tulen," katanya.

Lalu, pengacara tersebut menjadi terkenal karena LBH miliknya.
Namun, saat sudah jadi terkenal, pengacara tersebut menjadi pengacara 'bisnis'.
"Sekarang sudah naik Mercedes Benz. Bahkan tidak pernah lagi membantu rakyat."
"Padahal dulu slogannya LBH, LBH," imbuhnya.

Menurut Hotman Paris, LBH tersebut hanyalah batu loncatan.
Ia mengatakan ada pengacara yang berambisi jadi jaksa agung dan berambisi jadi menteri.
Hotman Paris mempertanyakan mantan-mantan pengacara LBH tersebut.

"Sesudah terkenal jadi lupa. Sekarang jadi pengacara bisnis dengan bayaran menggiurkan," ujarnya.

Ia pun menceritakan seroang mantan pimpinan LBH yang menjadi pengacara 'kanan-kiri oke'.

Kemudian, pengacara tersebut dituduh melanggar kode etik.
Bahkan izin advokatnya dicabut.

"Padahal waktu dia masih jadi pimpinan di LBH bukan main idealisnya."
Setelah menjadi pengacara bisnis, menurutnya, pengacaratersebut menjadi ambisius dalam mencari uang.

"Bahkan setiap ada pergantian kabinet, selalu dia mengharapkan agar dapat duduk jadi menteri atau jaksa agung," ucapnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.