Kamis, 12 April 2018

Kisah Dramatis Pasukan Suriah - Rusia Gagalkan Misi Rahasia Agen Asing


Kisah dramatis ini terjadi bulan lalu, namun berselimut rahasia hingga muncul di laporan channel berita Al Mayadeen mengutip Fars News, Kamis (12/4/2018).

Pasukan Suriah dan Rusia ternyata berhasil mengagalkan plot asing yang bersiap menggelar serangan darat skala besar dari berbagai front ke Damaskus.

Dikutip dari Sputniknews, agen-agen asing itu berada di Ghouta Timur, menyatu dengan kelompok-kelompok militan di sana.

Sejumlah agen rahasia Inggris ditangkap, sebagian berhasil meloloskan diri bersamaan repatriasi warga sipil keluarga kelompok jihadis keluar dari Ghouta Timur yang terkepung.

"Setelah plot asing itu digagalkan, pasukan Suriah dan Rusia melancarkan operasi pembebasan Ghouta Timur. AS segera membatalkan semua operasi, menarik mundur semua agennya di lapangan," kata sumber yang dikutip Al Mayadeen dan Fars News.

Upaya menyelamatkan agen-agen rahasia mereka di lapangan bukan persoalan mudah. Pengepungan Ghouta membuat upaya penarikan mereka bak kisah film spionase, berlangsung berliku-liku.

AS meminta bantuan intelijen Turki untuk menarik semua personilnya dari Ghouta. Turki pun meminta bantuan kelompok Jabhat al-Nusra atau Hayat Tahrir al-Sham, guna membantu operasi rahasia ini.

Kelompok militan yang semula menguasai sebagian wilayah Ghouta ini akhirnya menjalin kesepakatan damai dengan pasukan Suriah, dan setuju direpatriasi.

Pemindahan ribuan anggota al Nusra ini dilakukan guna menutupi penarikan diam-diam personil pasukan khusus asing dari Ghouta Timur.

Intelijen AS meminta kelompok militan lain, seperti Jaish al-Islam, Faylaq al-Rachman, membiarkan pemindahan anggota kelompok al-Nusra, yang didalamnya terdapat pasukan asing.

Agen-agen dar Inggris, AS dan Israel itu akhirnya dikirim ke pangkalan al-Tanf, dekat perbatasan Irak-Suriah yang dikontrol pasukan AS.

Kisah operasi rahasia pasukan khusus asing di Suriah ini tidak dilengkapi konfirmasi dan tanggapan dari pihak AS, Inggris, maupun Turki.

Namun sejak lama, kelompok-kelompok militan yang berperang di Suriah didanai dan mendapat dukungan politik dan pasokan senjata dari negara asing.

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.