Sabtu, 15 September 2018

Strategi pemerintah capai target ekspor industri TPT naik 8 persen di 2018


Pemerintah menargetkan ekspor industri tekstil dan produk tekstil (TPT) meningkat 8 persen dibanding tahun 2017. Untuk itu, Kementerian Perdagangan telah menyiapkan berbagai strategi untuk mencapai target tersebut.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan pihaknya akan mengincar pasar Amerika Serikat (AS). Menurutnya, Indonesia memiliki peluang di pasar AS karena adanya perang dagang AS-China, sehingga pasokan TPT AS dari China yang dibutuhkan industri AS terganggu hingga 37,19 persen.

"Indonesia adalah negara pengeskpor garment dan apparel terbesar ke-5 di AS pada tahun 2017 dengan pangsa pasar sebesar 4,82 persen. Selain itu, berkembangnya e-commerce juga menjadi peluang kita," kata Enggar di Bandung, seperti ditulis Sabtu (15/9).

Dia menjelaskan, pasca kunjungannya ke AS pada 24-27 Juli 2018, telah disusun draft roadmap penguatan perdagangan RI-AS berupa kapas dan TPT. Melalui impor kapas, Indonesia akan mendapatkan jaminan produk berkualitas, supply tepat waktu, dan harga yang kompetitif.

Sementara itu, ekspor garment dan apparel Indonesia memiliki peluang di AS karena belum ada tag labelling '50 persen made from US cotton'. Untuk itu, pihaknya akan menginformasikan daftar buyer kepada pelaku usaha, mempersiapkan skema perdagangan melalui B2B dan imbal dagang, dan menetapkan target peningkatan ekspor TPT.

Meski demikian, terdapat hambatan dalam ekspor garment dan apparel, seperti tarif bea masuk TPT ke AS masih tinggi, ekspor garment dan apparel RI belum mendapatkan perlakuan khusus dari AS, dan target ekspor TPT dari API juga menjadi hambatan dalam ekspor ini.



0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.